Minggu, 14 Desember 2008

PANDUAN PENYUSUNAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)















Oleh:
Dr. Fahrurrozi, M.Pd.








PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2007
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain: peningkatan bekal awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, peningkatan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Dari semua cara tersebut peningkatan kualitas pembelajaran melalui peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat strategis dan akan berdampak positif. Dampak positif tersebut berupa: (1) peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan masalah pembelajaran yang dihadapi secara nyata; (2) peningkatan kualitas masukan, proses, dan hasil belajar; (3) peningkatan keprofesionalan pendidik; (4) penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian.
Upaya meningkatkan kemampuan meneliti di masa lalu cenderung dirancang dengan pendekatan research-development-dissemination (RDD). Pendekatan ini lebih menekankan perencanaan penelitian yang bersifat top-down dan sangat teoretis. Paradigma demikian dirasakan tidak sesuai lagi dengan perkembangan pemikiran baru, khususnya dengan konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) atau school-based quality management. Pendekatan MPMBS menitikberatkan pada upaya perbaikan mutu yang inisiatifnya berasal dari motivasi internal pendidik dan tenaga kependidikan itu sendiri (an effort to internally initiate endeavor for quality improvement), dan bersifat pragmatis-naturalistik.
Upaya meningkatkan kompetensi pendidik untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi saat menjalankan tugasnya dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan, dan dituntaskan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang lebih baik, dapat diwujudkan secara sistematis. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (learning culture) di kalangan guru-siswa di sekolah. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja melalui pemecahan masalah-masalah pembelajaran (teaching-learning problems solving), sebab pendekatan penelitian ini menempatkan pendidik sebagai peneliti sekaligus sebagai agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif dan saling memberdayakan.

B. Tujuan
Program penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

C. Manfaat
1. Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
2. Peningkatan sikap profesional guru.
3. Perbaikan dan/atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa.
4. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.
5. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
6. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
7. Perbaikan dan/atau pengembangan pribadi siswa di sekolah.
8. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penerapan kurikulum.

D. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian
1. Mata pelajaran meliputi: semua mata pelajaran yang ada di berbagai jenjang pendidikan formal pada tingkat dasar dan menengah.
2. Bidang kajian meliputi:
a. Masalah belajar siswa di sekolah (termasuk di dalam tema ini, antara lain: masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, dan peningkatan hasil belajar siswa).
b. Desain dan strategi pembelajaran di kelas (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa).
c. Alat bantu, media dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat).
d. Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi).
e. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- peserta didik dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik).
f. Masalah kurikulum (termasuk dalam tema ini antara lain: implementasi kurikulum, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar).








BAB II
LAPORAN PENELITIAN


A. Kelengkapan dan Sistematika Laporan
Laporan penelitian harus disusun dengan kelengkapan dan sistematika sebagai berikut.

SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (KALAU ADA)
DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA)
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian
E. Hipotesis Tindakan (bila diperlukan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Subjen Penelitian
C. Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran



DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Contoh Perangkat Pembelajaran
2. Instrumen Penelitian
3. Personalia Peneliti
4. Curriculum Vitae (semua peneliti)
Data Penelitian
Bukti Lain Pelaksanaan Penelitian (termasuk berita acara seminar draf laporan)






Deskripsi dari tiap-tiap komponen di atas dapat dilihat sebagai berikut.

SAMPUL LAPORAN
Format sampul laporan dapat dilihat pada Lampiran .

HALAMAN PENGESAHAN
Format halaman pengesahan laporan dapat dilihat pada Lampiran .

ABSTRAK
Abstrak berisi uraian ringkas permasalahan dan cara pemecahannya, tujuan, prosedur dan hasil penelitian. Abstrak diketik satu spasi dengan font 11, huruf Times New Roman dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jumlah kata dalam abstrak tidak melebihi 300 kata dan dilengkapi dengan kata-kata kunci sebanyak 3 – 5 kata.

KATA PENGANTAR
Berisi kata-kata yang ingin disampaikan oleh peneliti sehubungan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil yang dicapai. Di bagian ini dapat pula disampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa dalam pelaksanaan penelitian.

DAFTAR ISI
Berupa halaman yang memuat bagian awal laporan, bab dan sub-bab, bagian akhir, disertai pencantuman nomor halamannya.

DAFTAR TABEL
Berisikan daftar nomor dan judul semua tabel yang ada dalam laporan disertai pencantuman nomor halamannya.

DAFTAR GAMBAR
Berisikan nomor dan judul semua gambar atau foto yang ada dalam laporan disertai pencantuman nomor halamannya. Gambar atau foto yang dimaksud adalah gambar/foto yang diambil selama proses penelitian berlangsung dan berguna antara lain, untuk menggambarkan sittuasi kelas laboratorium atau mimik seorang peserta didik yang dapat memperkuat uraian dalam komponen penemuan.

BAB I PENDAHULUAN
Memuat unsur latar belakang masalah, perumusan masalah dan pemecahannya (termasuk definisi operasional dan ruang lingkup penelitian), tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis tindakan (bila diperlukan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA
Menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang memberi arah pemilihan tindakan dan pelaksanaan PTK. Uraian ini digunakan sebagai dasar penyusunan kerangka berpikir dan usaha peneliti membangun argumen teoretik bahwa dengan tindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan, diagram, uraian argumentatif, atau bentuk penyampaian lainnya.



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Mengandung unsur: deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penelitian. Tiap siklus yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi dideskripsikan pelaksanaannya secara rinci dan jelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menyajikan hasil tiap-tiap siklus dengan data lengkap yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu perubahan pada diri siswa, lingkungan, guru berupa perubahan proses dan hasil belajar. Grafik dan/atau tabel, foto dapat digunakan secara optimal untuk mengemukakan hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang terjadi. Pembahasan dilakukan dengan mengaitkan temuan dengan tindakan, indikator keberhasilan, serta kajian teoretik dan empirik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Menyajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuan penelitian. Saran tindak lanjut diberikan berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka dituliskan secara konsisten dan alphabetis sesuai dengan salah satu model baku. Sumber yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar dirujuk di dalam naskah. Semua sumber yang dirujuk di dalam naskah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Memuat contoh perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, personalia peneliti, Curriculum Vitae semua peneliti, data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan penelitian (termasuk berita acara seminar draf laporan).


Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dituliskan secara konsisten dan alphabetis sesuai dengan salah satu model baku. Sumber yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya yang benar-benar dirujuk di dalam naskah. Semua sumber yang dirujuk di dalam naskah harus dicantumkan di dalam Daftar Pustaka.
Daftar Pustaka dapat bersumber pada buku, jurnal, majalah dan internet. Daftar Pustaka ditulis menurut tata cara sebagai berikut.

1. Buku
Nama pengarang. (tahun terbit). judul buku (cetak miring). edisi buku. kota penerbit: nama penerbit. (model American Psychology Association – APA edisi kelima).
Contoh:
Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon.


2. Artikel/Bab dalam suatu Buku:
Nama pengarang. (tahun terbit). judul artikel. In/dalam nama editor (Ed.). judul buku (cetak miring). Edisi. nama penerbit, kota penerbit, halaman
Contoh:
Schoenfeld, A.H., (1993). On Mathematics as Sense Making: An Informal Attack on the Unfortunate Divorce of Formal and Informal Mathematics, in J.F. Voss., D.N. Perkins & J.W. Segal (Eds.). Informal Reasoning and Education. Hillsdale. NJ: Erlbaum, pp. 311-344.

3. Artikel dari Jurnal
Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume jurnal, halaman.
Contoh:
Mikusa, M.G. & Lewellen, H., (1999). Now Here is That, Authority on Mathematics Reforms, The Mathematics Teacher, 92: 158-163.

4. Majalah
Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama majalah (cetak miring) volume terbitan, nomor terbitan, halaman.
Contoh:
Ross, D., (2001). The Math Wars, Navigator, Vol 4, Number 5, pp. 20-25.

5. Internet
Nama pengarang, tahun, judul (cetak miring), alamat website, tanggal akses.
Contoh:
Wu, H.H., (2002). Basic Skills versus Conceptual Understanding: A Bogus Dichotomy in Mathematics Education. Tersedia pada http://www.aft.org/publications. Diakses pada tanggal 11 Februari 2006.

Tidak ada komentar: